Kedua pembalap ini bersaing ketat untuk memperebutkan posisi ketiga dalam dua balapan terakhir, yang dimulai akhir pekan ini di Portimão. Bezzecchi dan Bagnaia, yang masing-masing finis ketiga dan keempat, hanya terpaut lima poin. Pedro Acosta (kelima) juga masih berpeluang, karena ia hanya terpaut 31 poin dari Bezzecchi.
Sebelum MotoGP Portugal 2025, Bagnaia hanya mampu meraih dua belas poin dalam enam balapan terakhir. Poin-poin tersebut diraihnya dari kemenangan di sprint race Malaysia, setelah ia pensiun dari Grand Prix Mandalika, Phillip Island, dan Sepang.
Pembalap Ducati tersebut mengalami nasib buruk di balapan terakhir dan mengalami kebocoran ban. Bagnaia akan berusaha mempertahankan momentumnya dan menyalip Bezzecchi.
"Meskipun bannya buruk, kami mampu bersaing untuk meraih kemenangan. Saya menjaga jarak yang cukup jauh dari Alex dan mencoba menyerang di lima lap terakhir, tetapi akhirnya harus berakhir seperti ini," ujar Pecco Bagnaia kepada GPOne.
"Akhir pekan ini tetap positif. Senang rasanya bisa balapan lagi dan memiliki perasaan yang baik, meskipun tidak sama seperti di Jepang," ujarnya menjelang MotoGP 2025 di Portugal.
"Di Sepang, balapan akan lebih penting daripada di Motegi. Semuanya berjalan berbeda di Jepang. Di Malaysia, perasaannya tidak optimal, tetapi kami berhasil meraih pole position dan memenangkan sprint, dan pada hari Minggu kami kompetitif."
"Jadi, tujuannya tetap sama: Kami berusaha untuk tetap di depan dan meraih posisi ketiga di klasemen keseluruhan; itulah tujuan kami," kata Francesco Bagnaia.