Sportsnews.id Alejandro Garnacho kembali mengukir sejarah sepak bola Eropa setelah mencetak gol penentu bagi Chelsea melawan Qarabag FK di laga Liga Champions musim ini.
Alejandro Garnacho digantikan pagi ini saat Chelsea tertinggal 1-2. Namun, Garnacho langsung memberikan dampak besar pada pertandingan, mencetak gol penyeimbang yang mengubah kedudukan menjadi 2-2 tak lama setelah masuk.
Dengan gol ini, ia tak hanya menyelamatkan Chelsea dari kekalahan, tetapi juga mengukir sejarah Liga Champions. Pemain Argentina ini sebelumnya dikenal karena kariernya di Manchester United, klub yang membuatnya terkenal.
Lulusan akademi muda Manchester United ini mencatatkan total 144 penampilan dan mencetak 26 gol, termasuk satu gol di Liga Champions melawan Galatasaray pada tahun 2023.
Setelah pindah ke Chelsea musim panas lalu, Garnacho kembali menunjukkan kualitasnya di pentas Eropa. Golnya melawan Qarabag mengukir sejarah: ia menjadi pemain pertama di bawah usia 21 tahun yang mencetak gol untuk dua klub Inggris berbeda di Liga Champions.
Meskipun Garnacho tampil mengesankan sebagai pemain pengganti, penampilan Chelsea secara keseluruhan kurang meyakinkan. Chelsea kesulitan mengendalikan permainan dan hampir kalah jika Qarabag mampu bertahan hingga peluit akhir.
Manajer Enzo Maresca sangat marah dengan performa timnya dalam pertandingan yang seharusnya dimenangkan Chelsea. Ia mengkritik pertahanan dan serangan Chelsea, dengan mengatakan Chelsea kebobolan gol yang tidak perlu.
"Tidak, saya rasa saya sudah mengatakannya: perbedaan besar hari ini ada di area penalti. Gol-gol yang kami kebobolan, menurut saya, tidak perlu," ujar Maresca kepada Goal.
