“Kami sudah komunikasi dengan Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI). PSSI saat ini sedang mengumpulkan bukti atas kejadian tersebut di final dan akan melaporkannya ke FIFA," ujarnya seperti dilansir ANTARA, Rabu (18/5/2023).
Lebih lanjut, Raja Sapto Oktohari mengatakan langkah untuk melaporkan kejadian tersebut ke FIFA tetap akan disesuaikan dengan ketetapan. Hal itu dilakukan agar bisa mengungkap penyebab insiden tersebut di pertandingan close top.
“Kalau Indonesia salah, harus bisa menerima konsekuensinya. Hal yang sama berlaku untuk Thailand. Anda harus menerima hal yang sama," katanya.
Seperti diketahui, laga U-22 melawan timnas U-22 Thailand di final SEA Games 2023 pada Selasa 16 Mei 2023 malam WIB berlangsung panas. Perkelahian tinju sebenarnya terjadi di pinggir lapangan.
Perkelahian itu diawali dengan selebrasi provokatif yang dilakukan ofisial U-22 Thailand. Ini terjadi setelah Thailand U-22 di 90 + 8 mencetak gol penyeimbang 2-2 di menit itu.
Ofisial dan beberapa pemain Thailand U-22 berlari ke area bangku cadangan Timnas Indonesia U-22. Kekacauan tidak bisa dihindari. Manajer timnas U-22 Indonesia Sumardji menjadi korban pemukulan di bibir.
Padahal Sumardji sendiri berencana meredam keributan itu. Sayangnya, Sumardji menjadi korban kekacauan itu.
Meski ada insiden, perkelahian terus berlanjut. Pada akhirnya Timnas U-22 Indonesia berhasil meraih emas setelah mengalahkan Timnas U-22 Thailand 5-2.
Medali emas terasa sangat istimewa. Pasalnya, sepak bola Indonesia harus menunggu 32 tahun untuk mendapatkan medali emas di SEA Games.