Usai memenangkan game pertama, Chico Aura Dwi harus siap melanjutkan pertandingan hingga rubber game. Namun, Chico Aura Dwi mampu menyudahi pertandingan dengan skor 21-11, 16-21, dan 25-23.
Kedua pemain memulai game pertama dengan cepat dan ketat. Vittinghus memimpin lebih dulu, namun Chico mampu menjaga momentum hingga skor menjadi 4:4.
Chico maju dengan mencetak tiga poin berturut-turut. Permainan smash-silangnya dan di depan net membuatnya unggul secara konsisten sampai ia unggul 11-9 pada jeda pertama.
Di babak kedua, Chico langsung melakukan akselerasi sejak start. Ia berhasil mencetak lima poin berturut-turut untuk terus memimpin 15-9.
Vittinghus mencoba membalikkan momentum dengan mencetak dua poin berikutnya. Tapi Chico tetap konsisten hingga akhir dan mencetak lima poin lagi. Hasil 21-11 mendukung Chico.
Di game kedua giliran Chico yang unggul tiga poin. Tapi Vittinghus merusak momentum, membuatnya menyamakan poin menjadi 6-6.
Setelah itu giliran Vittinghu yang mendominasi permainan. Chico selalu tertipu saat bola dibelokkan memanjang ke belakang. Dari sana, Vittinghus menyelesaikan break pertama 12-8.
Setiap kali Chico menambah satu poin, Vittinghus langsung membalas dengan setidaknya dua poin berturut-turut. Hingga akhirnya Chico semakin terpuruk menjadi 11-18.
Chico kemudian mendapatkan momentum berharga dengan mencetak lima poin berturut-turut, memperkecil jarak menjadi 16-18. Tapi sayangnya tidak ada poin. Vittinghus mencetak tiga poin lagi untuk memenangkan pertandingan 21-16.
Di awal gim ketiga yang juga dikenal sebagai penentu, Chico langsung bermain cepat di awal gim dengan unggul 6-2 terlebih dahulu. Begitu terus hingga skor menjadi 11:6 di jeda pertama.
Setelah menipis menjadi 9-11 dengan tiga angka beruntun, Chico kembali menjadi 15-10. Vittinghus mengancam akan menyamakan kedudukan menjadi 20-20.
Chico terancam oleh poin yang dicetak Vittinghus lebih dulu. Namun ia tetap fokus hingga memenangkan pertandingan 25-23.