Untuk mencapai target tersebut, El Diablo, sapaan akrab Fabio Quartararo, sadar harus meraih banyak gelar. Ia juga siap melakukan yang terbaik untuk merebut gelar lain di MotoGP.
Quartararo sendiri gagal mempertahankan gelar MotoGP setelah bertarung dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) pada musim 2022. Pembalap berusia 23 tahun itu finis kedua di klasemen, terpaut 17 poin dari Bagnaia.
Kekalahan ini cukup menyakitkan bagi Quartararo. Pembalap asal Prancis itu sudah lama memimpin klasemen sementara MotoGP 2022 setelah akhirnya harus bekerja keras menantang gelar di akhir musim bersama Bagnaia.
Menatap musim depan, Quartararo tampaknya sudah memiliki tujuan utama, yakni meraih gelar lagi. Juara MotoGP 2021 itu mengatakan ingin dikenang sebagai legenda MotoGP setelah pensiun nanti.
“Saya ingin menjadi legenda olahraga ini (MotoGP). Saya ingin orang mengingat saya sebagai orang yang pantang menyerah dan selalu terdepan di MotoGP,” ujar Quartaro, dikutip dari Paddock GP, Jumat (23/12/2022).
Untuk meraih gelar tersebut, Quartararo bertekad meraih banyak gelar MotoGP. Tak perlu memecahkan rekor, El Diablo hanya ingin konsisten berada di puncak untuk dikenang sebagai legenda MotoGP.
“Saya ingin memenangkan banyak balapan dan berharap untuk lebih banyak gelar dunia. Ini adalah maksimum yang dapat Anda capai. Saya tidak perlu memecahkan rekor apa pun," kata Quartararo.
“Saya ingin berada di puncak, berjuang untuk tempat terbaik dan menang sebanyak mungkin. Tidak penting bagi saya bahwa saya membuat rekor baru."