Sportsnews.id - Maverick Vinales kembali meraih podium, tiga dalam empat balapan terakhir MotoGP. Di Misano, ia punya kans menang. Tetapi pada tahap final rider Aprilia itu kalah cepat dari Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Kunci sukses Top Gun di Misano adalah beberapa lap pertama, ketika tampaknya ia memiliki sesuatu yang lebih baik dari Pecco Bagnaia. Sayang, eks rider pabrikan Yamaha tersebut tidak bisa menyalip sang rival.
“Saya mencoba, tetapi dia menutup (celah) dengan sangat baik di mana-mana. Ketika saya melewati Enea (Bastianini), dia meninggalkan ruan kecil dan saya bisa menyelinap lewat sana,” ia menjelaskan.
“Tetapi Pecco tidak mau membuka pintu dan saya enggan mengambil risiko menyalipnya di depan saya. Saya lebih suka membawa pulang poin bagus dan di atas semuanya, ada pelajaran yang dipetik serta pengetahuan lebih baik tentang motor.”
Dalam bagian akhir perlombaan, Bastianini berhasil menyalip ke P2 dan meninggalkan Maverick Vinales tanpa jawaban. Setelah itu, Top Gun tidak mampu lagi mengikuti duel dengan dua Ducati di depannya.
“Pada saat Bestia melewati saya, itu membuat saya harus membayar, tiga atau empat lap yang mereka lakukan di kisaran 32,0/32,1, membuat saya menggunakan banyak ban belakang. Saya memutuskan agak melonggarkan agar tetap konstan sampai akhir balapan. Jika memaksa, saya bisa kehabisan ban dan kehilangan podium,” terang Vinales.
“Kali ini saya harus puas berada di urutan ketiga, Pecco dan Enea melaju lebih kencang. Namun, saya sangat senang bisa naik podium lagi, kami berada di posisi yang bagus saat ini dan sekarang kami punya dua hari tes yang sangat penting untuk terus berkembang.”
Selama race, pemilik #12 terlihat mengambil garis balap yang berbeda dari Bagnaia, tentu lebih sulit untuk berkendara, dengan beban aerodinamika seperti itu. Hal tersebut pun diakui oleh pembalap 27 tahun.