Pertandingan berlangsung sengit sejak menit pertama. Anehnya, I Lupi kalah 0-4 dari tuan rumah.
Jalannya pertandingan
AS Roma mengawali pertandingan dengan agresif. Namun, Udinese justru mencetak gol pembuka lewat Destiny Udogie (5').
Usai gol tersebut, pertandingan berlangsung sengit karena kedua tim saling serang. I Lupi menyerang melalui sayap mereka, sementara Udinese membalas dengan bola langsung ke depan.
Sayang, upaya kedua tim mencetak gol tak membuahkan hasil hingga akhir babak pertama pertandingan. AS Roma tertinggal 0-1 dari Udinese.
Di babak kedua, Zebrette bermain lebih berani untuk menyerang dari berbagai sisi. Berbeda dengan babak pertama, pasukan Andrea Sottil lebih rapi saat membangun serangan.
Tak hanya itu, mereka juga berani melepaskan tembakan spekulatif yang mengancam gawang Rui Patricio. Hasilnya manis, Lazar Samardzic (56') mencetak gol Patricio dengan tendangan keras.
Samardzic melepaskan tembakan dari luar kotak penalti untuk mengelabui kiper Portugal itu. Usai gol tersebut, tim besutan Jose Mourinho menambah beberapa daya gedor baru di lini serang.
Sayangnya, alih-alih mencetak gol, I Lupi kebobolan lagi. Kali ini, Roberto Pereyra (75') melepaskan tendangan melengkung untuk mengecoh Patricio.
Tujuh menit berselang, Zebrette membuat Dacia Arena bergetar. Udinese membuat AS Roma tunduk setelah tembakan Sandi Lovric (82') bersarang sempurna di gawang Rui Patricio.
Gol tersebut semakin mempersulit AS Roma untuk mengejar ketertinggalannya. Pada akhirnya, AS Roma kalah 0-4 dari Udinese.