Vinicius kerap menjadi sasaran provokasi di LaLiga musim ini. Tindakan tidak pantas sering dilakukan terhadap pemain berusia 22 tahun itu oleh pemain lawan dan suporter.
Pemain sayap Brasil itu beberapa kali menjadi sasaran kekerasan dan rasisme di lapangan. Vinicius mendapatkan perasaan canggung lagi di pertandingan terakhir Real Madrid saat mereka kalah 1-0 di Stadion Iberostar Real Mallorca.
Vinicius telah sepuluh kali cedera oleh pemain Mallorcan. Dilaporkan juga bahwa bahasa rasis sering dilontarkan kepada para pemain dan penggemar Mallorca di pertandingan tersebut.
Situasi yang dihadapi Vinicius ini disesalkan oleh Carlo Ancelotti. Ia berharap kasus serupa tidak terulang lagi.
“Vinicius adalah korban dari sesuatu yang tidak saya mengerti. Itu harus diselesaikan. Vinicius seperti masalah dan tidak seperti itu," kata Ancelotti seperti dikutip Reuters.
Legenda Madrid Hugo Sanchez berharap Vinicius bisa menjaga diri dengan baik melawan tekanan yang dia hadapi dari lawan. Sanchez mengatakan dia berada dalam situasi yang mirip dengan Vinicius.
Ini memotivasi dia untuk tampil lebih baik. Vinicius diyakini mampu melakukan hal yang sama
"Semakin mereka menghina saya, semakin saya merasa penting karena mereka melihat saya. Alih-alih takut atau gugup, itu menginspirasi saya. Itulah yang terjadi dengan Vinicius. Dia hanya perlu merasa penting karena dia peduli padanya. Dan apa yang Vinicius rasakan Itulah yang saya rasakan, ketika bola datang kepada saya, Anda mendesah ketakutan dan berpikir, 'Ini akan mencetak gol,'" kata Sanchez, seperti dikutip dari Sport.
"Dia harus melindungi dirinya sendiri dengan keterampilannya, tetapi dengan cara yang tidak menghasilkan kartu kuning. Jika dia mengeluh kepada wasit bahwa dia meminta perlindungan, itulah yang kita semua inginkan," lanjutnya.